The Little Persian and Her Guardian

Suatu pagi berawal dari obrolan ringan dengan aa , kalo makhluk paling lucu itu ya kucing, apalagi anak kucing. Terus berlanjut dengan, ayo kita pelihara satu, hahaha. Kata aa iyaudah ntar ditaro dikontrakan khusus, soalnya dirumah pada gak suka kucing.

Sebulan dari pembicaraan itu gak ada kelanjutannya sih, hiks, merasa di-PHPin. Aku pun sibuk mempersiapkan sidang skripsi. Akhirnya setelah sidang skripsi tanggal 25 April 2014, aa jemput dan langsung ngajak ke Pasar Hewan. Terus katanya boleh ambil satu. Hahahaha senangnya.

Setelah muter-muter berkali-kali, banyak banget pilihannya. Begitu pula keinginanku. Yang pertama pingin punya Russian Blue, kayak Arsene. Kedua, Himalayan kayak Karupin. Yang ketiga kayak Amanojaku Atau white solid dengan mata biru. Ketemu sih kriteria kedua dan keempat, eh gak sesuai budget. Lagipula si mpus kayak gak tertarik sama kami.

Akhirnya disatu toko, ada anak kucing yang mengeong-ngeong waktu disamperin. Aktif sih enggak, cuma dia gak betah dikandangin, buktinya pas aku keluarin dia diem. Aduh ini kitten lucu sekali, mungil dan mukanya melas, kasihan sekali deh keadaanya. Kurus, kecil, ringan, bulunya kusam dan sayu. Padahal masih banyak kitten yang lebih sehat (seenggaknya lebih berat), aktif dan lincah. Tapi chemistry sama kitten ini muncul. Lagipula aa juga seneng soalnya ekornya meliuk-liuk. Kuambil lah dia, kubawa pulang. Selama dikeranjang dia nangis terus. Benar-benar kasihan dan gak tega. Sesampainya dirumah, ternyata kitten ini gak mau makan, tingkahnya juga seperti ketakutan.

Azalea namanya, kuberi nama demikian sesuai bahasa bunga azalea, cinta pertama. Dalam bahasa Yunani, Azalea ini artinya kering, kayak badan Lea.  Masih gak mau makan beberapa hari, Lea kubawa ke Vet, katanya Lea cacingan. Karena berat cuma 500 gram belum boleh dikasih obat cacing. Kemudian disarankan dikasih wet food, madu dan vitamin biolysine.

Atas : pertama adopt, bulu kusam,kecil, kurus lihat aja perutnya kedalem dan pipinya tirus. Bawah : pipi gembul, perut bulet, bulu yang habis kena jamur perlahan tumbuh.
Atas : pertama adopt, bulu kusam,kecil, kurus lihat aja perutnya kedalem dan pipinya tirus.
Bawah : pipi gembul, perut bulet, bulu yang habis kena jamur perlahan tumbuh.

Lea kecil sangat manja, maunya digendong tapi sama aku saja. Kalo dideketin orang lain nangis, dikandangin nangis selain itu dia juga lemas. Kalo ditinggal pasti nyamperin. Sungguh menggemaskan tapi kasihan.

Akhirnya sekitar 3 minggu stelah adopsi Lea kami sepakat untuk mencarikan teman, pilihan jatuh di FJB Kaskus, ada kitten Himalaya. Setelah janjian, ternyata si kitten sudah besar. Syukurlah dia penyayang dan bisa cepat akrab sama Lea. Selain itu dia ramah sekali, sama kami pun cepat nurut. Duh senangnya.

Si jantan yang sok cool, tapi mukanya imut-imut.
Si jantan yang sok cool, tapi mukanya imut-imut.

Kucing Himalaya ini kuberi nama Heimdall, dewa penjaga Bifrost dalam mitologi Nordic. Penjaga untuk Lea. Heimdall mendapat julukan the whitest of the Gods sesuai dengan bulunya yang putih dan sealpoint khas Himalaya serta bermata biru.

Semenjak ada Heim, Lea jadi sedikit aktif. Suka jalan-jalan, mau makan dan minum meskipun masih lemas. Saking lemasnya, dia mau minum dari ember dan kecebur sampai kuyup. Lea pun kena jamur L. Beberapa minggu setelah pengobatan akhirnya Lea sembuh tapi bulunya rontok semua.

Tanggal 26 Juni, Lea dan Heim dibawa lagi ke Klinik Hewan Depok buat check up. Heim beratnya dari 1,7kg jadi 1,4kg tapi sehat. Keadaan Lea membaik dengan berat 1kg akhirnya dikasih obat cacing. Seminggu setelah dikasih obat cacing, makannya semakin lahap dan makin gendut. Tanggal 17 Juli, dikasih lagi obat cacing, kali ini untuk Lea dan Heim.

Tanggal 24 Juli 2014, setelah check up, akhirnya Lea dan Heim boleh divaksin. Saat itu Lea BB-nya 1,5kg dan Heim jadi 2,2kg.

Badanku dulu, tak segini, keranjangku pyn tak muat lagi ............
Badanku dulu, tak segini, keranjangku kini tak muat lagi …………

Duo gendut ini sekarang hobinya bergulat, lari-larian, lompat-lompatan dan makan -_______- Si Heim ini jahil, suka ngeplak kepalanya Lea sampai si Lea nangis. Tapi lama-kelamaan Lea jadi berani sama Heim, suka dibalasnya Heim kalo jahil. Hahaha. Mereka ini lucu, kalo diajak main aku dicuekin. Kalo aku cuekin, mereka nyamperin. Haduh.

siap-siap gulet
siap-siap gulet

Tapi syukurlah kini mereka berdua pada sehat. Memang berat diawal, bahkan pernah berniat membuang Lea (maafin aku ya Lea), tapi gak tega lagipula jadi dimarahin aa. Walaupun beda umur Lea dan Heim jauh mereka tetep akrab.

Terima kasih untuk drh.Eri, drh.Tyas dan kru di Klinik Hewan Depok. Konsultasinya enak, pada sabar dan gak memberatkan pengobatan (karena aku awam tentang perawatan kitten, kalo disuruh opname pasti iya iya aja) . Juga kalo grooming disini bersih banget, telaten. 2x grooming ditempat lain, berbeda banget hasilnya, Heim dan Lea lebih wangi, tambah cakep dan bersih, terutama bagian telinga (ditempat yang lain, pernah masih kotor banget). Selain itu juga aku jadi rajin browsing diforum perawatan kitten dan semacamnya.

This is my new experience on pet, semoga Heim dan Lea sehat terus.

Salam, Cat Lovers.

Leave a comment